Animasi dengan menggunakan aplikasi Blender
Animasi adalah sebuah gambar atau benda yang diam (mati, inanimate) menjadi seakan bernyawa, dan hidup. Gerakan animasi biasanya juga disebut ilusi, karena secara teknis, animasi merupakan rangkaian gambar diam (still images) yang disusun berurutan berdasarkan uraian anatomi suatu gerakan. Berdasarkan bentuknya, animasi menjadi 3 golongan , yaitu :
- 2D Animation adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Dalam membuat animasi 2 Dimensi membutuhkan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik koordinat sumbu x (datar) dan sumbu y (tegak). Agar dapat tampil dengan sempurna, gambar yang akan ditampilkan dengan teknik ini harus memiliki nilai koordinat x dan y minimum 0 dan maksimum sebesar resolusi yang digunakan.
- 3D Animation adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Dalam membuat 3 Dimensi membutuhkan teknik penggambaran yg berpatokan pada titik koordinat sumbu x(datar), sumbu y(tegak), dan sumbu z(miring). Representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game computer. Animasi yang menggunakan model 3 dimensi untuk digerakan, baik secara manual dangan tangan (stop motion, clayanimation, puppeteers), elektronik atau robotik (animatronik, motion capture) atau yang paling mutakhir adalah secara virtual atau dunia maya dalam komputer.
- Hybrid atau Mixed Media: Campuran animasi dari 2D dan 3D.
Teknik animasi dasar yang biasanya menjadi teknik utama yang dikuasai oleh seorang animator komputer pemula disebut Keyframe-animation. Cara ini terdiri atas peletakan pose-pose penentu sebuah objek di beberapa posisi berbeda dalam alur waktu, dan membiarkan software “menebak” pose pada semua posisi waktu lainnya berdasarkan keterhubungan dua buah pose penentu yang mengapit masing-masing posisi waktu. Pembaca yang pernah menggunakan perangkat multimedia-authoring 2D/3D yang mendukung proses keyframing-animation seperti Macromedia Flash™ atau Autodesk 3dsmax™ pasti telah familiar dengan semakin banyaknya alur waktu seiring dengan semakin kompleksnya keseluruhan adegan, yang bila tidak diantisipasi dengan baik akan menyulitkan animator apabila di kemudian hari ingin melakukan perubahan gerakan.
Dan di dalam blender itu sendiri terdapat tools untuk mempermudah dalam membuat suatu animasi yaitu NLA Editor yang merupakan singkatan dari Non-linear Animation yang dalam bahasa Indonesianya Animasi non-linear. NLA Editor ini adalah salah satu fasilitas tambahan yang ada didalam perangkat pemodelan/penganimasian 3 dimensi Blender. NLA ini terdiri atas penyusunan blok-blok tindakan, dan peletakan setiap blok dalam bingkai waktu. Sebuah blok tindakan hanya dapat berisi elemen-elemen dinamis yang relevan; misalnya, tindakan “berjalan” untuk objek antropomorfik hanya melibatkan kedua kaki untuk melangkah dan kedua tangan yang mengayun. NLA adalah fitur Blender yang mendapat perbaikan antarmuka secara ekstensif sehingga jauh lebih mudah penggunaannya.
Ada beberapa langkah-langkah yang dilalui untuk pembuatan animasi menggunakan tool NLA Editor ini yaitu:
1. Persiapan Model Dummy
1.1 Pemodelan Polygonal
1.2 Penciptaan Kerangka
1.3 Pemasangan Kerangka Pada Objek
1.3.1 Metode Deformasi Vertex Group
1.3.2 Metode Deformasi Envelope
1.4 Pemasangan Constraint
1.4.1 IK-Solver
1.4.2 Floor Constraint
1.4.3 Stride Path
2. Pembuatan Blok-blok Animasi
2.1 Blok Animasi Langkah
2.1.1 Animasi Siklus Langkah
2.1.2 Animasi Stride Bone
2.2 Blok Animasi Tambahan
3. Komposisi Blok Animasi
3.1 Animasi Langkah dan Pemanfaatan Stride Path
3.2 Animasi Tambahan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar